Karena Aku Adalah Sastra (Puisi berbalas)

/
0 Comments

Jangan panggil aku dengan namaku, panggil aku, sastra
Karena kadang aku ingin membuat diriku sendir
Karena aku adalah sastra,
Toreh nadi kiriku,
Kau akan lihat darah kahlil gibran,
Sedang yang kanan,
Akan mengalir darah laila majnun.
Tatap kehidupanku baik-baik,
Karena shakespeare pun akan menangis melihatnya..
Karena dirimu adalah sastra,
Tawamu adalah pagi dan tangismu adalah malam,
Yang menggenggam matahari dan bintang sebgai kekuatan.
Hidupmu tidaklah baik-baik saja
Sebab hujan telah membantumu melahirkan goresan kata.
Karena aku adalah sastra,
Sedang bayangku adalah hujan,
Dan hidup ini akan kulalui,
Walau nanti aku jadi gila.
Karena dirimu adalah sastra,
Katamu kan bermetamorfosa menjadi nada,
Mengalunkan tentang keindahan juga ketakutan.
Mereka mungkin akan menyebutmu gila,
Namun kegilaan seorang sastra adalah sebuah nyanyian.
Karena aku adalah sastra,
Dari metamorfosa yang tak sempurna,
Ketakutan dan kegilaannya menyempurnakanku,
Dengar baik-baik,
Apakah nyanyian itu membuatmu tertidur,
Ataukah ia adalah tangisan anak bayi?
Karena dirimu adalah sastra,
Ketakutan dan kegilaan hanyalah potongan dari puzzle kesempurnaan,
Masih ada sunyi dan rasa dingin yang akan melengkapinya
Siapakah dirimu?
Nyanyian seperti ini tak akan mampu membuatku terlelap,
Sebab ia bukanlah suara ibuku dan bukan pula tangis anak bayi,
Namun nyanyian ini telah melemparku jauh kesudut ruang tanya
Apakah aku juga akan menjadi gila?
Karena aku adalah sastra,
Dan kegilaan adalah kesempurnaan bagiku.
Ya,
Karena drimu adalah sastra...


You may also like

No comments:

Followers

Total Pageviews