Berserak beberapa buku yang belum sempat aku baca,
Sebuah buku terbuka setengah, dengan sampul perpaduan merah dan biru,
Lalu kuintip langit dari balik kaca,
Awan semakin berarak, membawa sebuah cerita haru.

Tertidur menatap langit-langit, terbayang beberapa bintang berwarna hijau
Dan beberapa bentuk tak jelas segala rupa.
Kugambarkan segelas kopi dan beberapa titik-titik serupa hujan.
Agar mungkin bias kusapa.

Gerak mulut merapalkan kata, agar namamu tetap bias kuingat,
Gerak mata tak terarah, disetiap sudut ada bayangmu.
Kudengar suara-suara di luar sana,
Hampir saja semuanya melengkingkan namamu.

Yang begini?
Asmara yang pernah kita baca pada sebuah buku bersampul merah, dan biru.
Yang seperti ini?
Asmara yang pernah kita lakonkan pada sebuah masa.

Suara-suara semakin lengking di telinga, sedang semua semakin lelap dalam keheningan,
Lalu terbangun, belaianmu dalam mimpi tadi seolah nyata.

Aku. Terjerat pada kata, dan kita.

Followers

Total Pageviews